ANAMBAS (gokepri) – Lanal Tarempa menggelar Lomba Shalawat Nabi di Kepulauan Anambas untuk memperingati HUT ke-79 TNI. Acara ini diikuti 46 grup shalawat dan bertujuan mempererat hubungan TNI dengan masyarakat.
Lomba Shalawat Nabi Muhammad SAW ini diikuti oleh peserta dari seluruh Kabupaten Kepulauan Anambas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak warga Kepulauan Anambas bershalawat, mempererat tali silaturahmi antara Lanal Tarempa dan masyarakat setempat, serta memperkuat semangat Islami dan akhlakul karimah.
Komandan Lanal Tarempa, Letkol Laut (P) Ari Sukmana berharap acara ini dapat meningkatkan kedekatan TNI dengan masyarakat Anambas.
“Puji syukur kita bisa berkumpul di Lapangan Apel Mako Lanal Tarempa untuk menghadiri acara Lanal Tarempa Bershalawat. Kami bangga dapat mengadakan lomba shalawat tingkat kabupaten yang diikuti oleh 46 grup shalawat dari berbagai kecamatan di Anambas,” ujar Letkol Laut (P) Ari Sukmana dalam sambutannya.
Lomba Shalawat ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-79 TNI yang telah mencapai puncaknya pada 5 Oktober 2024 lalu. Lomba ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dan diharapkan dapat menjadi sarana untuk semakin mendekatkan Lanal Tarempa dengan masyarakat.
Baca: Kekompakkan TNI-Polri di Anambas, Kapolres Berikan Kejutan untuk Lanal Tarempa
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, dalam sambutannya menyatakan dukungannya untuk lomba yang dianggap sangat positif ini. Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi program rutin yang memperkuat keimanan masyarakat. Bupati juga mengapresiasi pihak Lanal Tarempa dan memberikan sumbangan Alqur’an sebagai hadiah bagi para peserta.
Pelaksanaan Lomba Shalawat Nabi Muhammad SAW ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu, 26 Oktober hingga Minggu, 27 Oktober 2024, dengan diikuti 46 grup shalawat dari 10 kecamatan. Total peserta mencapai sekitar 500 orang, terdiri dari 10–15 orang per grup.
Pembukaan acara dihadiri oleh Komandan Lanal Tarempa, Bupati Kepulauan Anambas, Kapolres Kepulauan Anambas, Ketua Pengadilan Agama, Kementerian Agama, dan berbagai tokoh masyarakat serta jajaran instansi vertikal lainnya. Para peserta berkompetisi di hadapan dewan juri yang terdiri dari perwakilan Kementerian Agama, Lembaga Dakwah Indonesia, dan tokoh agama setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
