RUPTL PLN Batam 2023-2032: Pembangkit EBT Menyala 2025, Interkoneksi Sumatra 2030

PLN menyosialisasikan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik 2023-2032. Foto: Gokepri.com/Engesti

BATAM (gokepri.com) – PLN Batam mengumumkan peta jalan pengembangan kelistrikan 2023-2032 yang tercantum dalam RUPTL. PLN berambisi menghadirkan energi baru terbarukan di wilayah kerjanya lewat penambahan pembangkit dalam 10 tahun ke depan.

Selain penambahan pembangkit, termasuk juga rencana interkoneksi Batam-Bintan-Sumatera yang dijadwalkan transmisinya dibangun tahun 2030. Interkoneksi ini akan mengalirkan daya sebesar 400 MW.

Sedangkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) cukup dominan dengan jumlah daya sekitar 126 MW dari total penambahan daya 860 MW hingga 2030. Berdasarkan peta jalan itu, pembangkit EBT berupa PLTS yang berlokasi di Tembesi dengan jadwal penambahan pada tahun 2025 dengan daya 42 MW. Pembangkit ini bisa bertambah daya 39 MW sehingga totalnya 81 MW. Kemudian pada 2026 PLTS Batam 4 sebesar 25 MW.

Baca Juga: Pembangkit Baru Solusinya?

Direktur PLN Batam Irwansyah Putra mengatakan dalam RUPTL itu PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik untuk 10 tahun ke depan yang akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun.

“Ini penting dalam pengelolaan dan pengembangan sistem tenaga listrik. Keseimbangan antara kebutuhan dan pasokan tenaga listrik diperlukan guna mendapatkan sistem tenaga listrik yang andal, efisien, dan berkelanjutan,” kata dia di Hotel Radisson, Jumat 26 Mei 2023.

Ia menjelaskan, peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antarwilayah usaha dengan PT PLN (Persero) 400 MW.

“Kami juga membangun transmisi dari Sumatera untuk mengirim energi baru terbarukan sampai 400 MW,” kata dia. Ia mengatakan, persolan listrik di Batam dan Bintan sudah menjadi atensi PLN pusat dan menjadi keluhan masyarakat. PLN Batam pun tak dapat berbuat banyak sebab daya margin yang terpasang masih jauh di bawah kapasitas.

PLN Batam akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk merealisasikan Interkoneksi Sumatera-Batam-Bintan. Sehingga dapat terwujud peningkatan keandalan pasokan listrik di Batam.

“Tentunya hal ini untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik yang terus tumbuh di Batam,” kata dia.

Rencana Interkoneksi Sumatera-Batam-Bintan merupakan langkah awal transisi energi menuju NZE. Interkoneksi tersebut diharapkan dapat mengevakuasi tenaga listrik yang bersumber dari EBT yang melimpah di Sumatera sehingga bauran di Batam jauh lebih hijau.

“Namun hal penting lainnya saat ini tidak hanya keandalan pasokan tenaga listrik saja, namun adanya tuntutan kebutuhan listrik yang bersumber dari EBT yang semakin meningkat seiring dengan kesadaran dan kepedulian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan,” kata dia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu berharap, RUPTL bisa memperbaiki sistem keandalan kelistrikan di Batam. Sebab, ia menilai sistem kelistrikan di Batam masih belum mampu secara reserve margin.

“Jadi sudah direncanakan baik pembangkit, transmisi, gardu induk dan yang paling penting kami menerapkan dari PLN pusat untuk transmisi dari pulau Sumatera ke Batam. Kemudian ada juga green energi di sana. 126 MW EBT yang bisa kembangkan di Batam,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti

Pos terkait