Prospek Industri MICE Cerah 2024, Belanja Naik 12-17 Persen

MICE di Kepri
Acara pertemuan Indonesia Development Forum (IDF) yang digelar Senin 18 Desember 2023 di Radison Golf & Convention Center, Batam. Foto: Dok. Bappenas

JAKARTA (gokepri) – Stabilitas politik berpengaruh terhadap belanja Meeting, Incentives, Conference, Exhibition (MICE) pada 2024 yang diperkirakan bisa naik 12-17 persen. Batam masuk lima besar kota teratas bisnis MICE.

“Perhelatan pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan kini pemilihan kepala daerah yang berjalan lancar menambah kepercayaan pelaku MICE untuk melakukan berbagai kegiatan di tahun 2024,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Kongres & Konvensi Indonesia (DPP INCCA) Iqbal Alan Abdullah, Minggu (4/8).

Bacaan Lainnya

Baca: Bisnis MICE di Kepri Bangkit, Pariwisata Bergeliat

Pada 2023, menurut dia, nilai belanja MICE secara nasional mencapai Rp45 triliun (setara USD3 miliar). Sedangkan di 2024 ini diprediksi bisa mencapai Rp52-54 triliun (setara USD3,2-USD3,4 miliar).

Sedangkan pada 2022, sektor MICE di Indonesia mencatatkan peningkatan sebesar 14 persen dengan nilai USD2,23 miliar dibandingkan dengan 2021 yang senilai USD1,95 miliar. Tahun 2021, bisnis MICE tumbuh sekitar 20 persen setelah sebelumnya diterpa pandemi COVID-19 pada 2020.

Pada 2021, pemerintah mendorong digelarnya pertemuan internasional sehingga bisnis MICE kembali bangkit dibandingkan dengan 2020. Pertumbuhan terus terjadi hingga 2023.

“Bahkan akan terus bertumbuh pada masa mendatang,” kata Iqbal.

Menurut Iqbal, selain digerakkan oleh kegiatan-kegiatan pemerintah, bisnis MICE di Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas organisasi-organisasi profesi internasional.

Misalnya, organisasi profesi kedokteran yang memiliki banyak spesialis mulai dari dokter jantung, THT hingga bedah. “Organisasi profesi internasional secara rutin melakukan pertemuan dan berpindah dari satu negara ke negara lain,” tutur Iqbal.

Sebagai perusahaan yang telah 35 tahun berkecimpung di bisnis MICE, pihaknya optimistis pasar Indonesia masih sangat besar.

“Kami melihat pasar MICE yang ada masih belum digarap secara maksimal. Karena itu, potensinya masih besar,” kata komisaris PT Royalindo Expoduta tersebut yang juga pernah menjabat Ketua Umum DPP Dewan Pariwisata Indonesia (Depari).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa MICE memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian masyarakat, karena turis MICE ditengarai mempunyai “spending” 3-4 kali lebih besar dari turis untuk berlibur (leisure).

Lalu, memiliki lama tinggal lebih panjang dan kegiatan MICE berskala internasional menjadi ajang promosi yang efektif bagi Indonesia di kancah global.

Sedangkan lima provinsi teratas bisnis MICE tertinggi masih ditempati Jakarta, kemudian Bali, Bandung (Jawa Barat), Makassar (Sulawesi Selatan) dan Batam (Kepulauan Riau). ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait