Minim Anggaran Renovasi Pasar Ikan

Pasar Ikan Tanjungpinang
Bangunan Pasar Ikan KUD Tanjungpinang di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, roboh pada Sabtu pagi (5/3/2022). (ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (gokepri.com) – Pemerintah Kota Tanjungpinang tak punya anggaran untuk membangun ulang Pasar Ikan KUD yang pondasinya roboh akhir pekan lalu. Walikota Rahma berharap anggaran Kementerian Perdagangan.

Ia meminta pihak BUMD yang mengelola pasar ikan KUD segera merelokasi para pedagang menyusul kejadian robohnya pasar tersebut, Sabtu.

Menurutnya pasar berbahan beton itu harus segera dikosongkan sebagai langkah antisipasi hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan pedagang maupun pembeli.

“Saya minta seluruh pedagang patuh agar tidak terjadi hal seperti ini, kita sudah memberikan laluan untuk merelokasi pedagang yang ada di pasar ini. BUMD harus segera mencari solusi agar pedagang direlokasi guna mengantisipasi kejadian yang membahayakan ini,” kata Rahma di Tanjungpinang, Sabtu 5 Maret 2022.

Rahma mengatakan sejak 2019 Pemkot Tanjungpinang terus menggesa pemerintah pusat membangun pasar KUD, karena awal mula berdiri tahun 1969 dan direvitalisasi tahun 1992, hingga saat ini belum pernah dilakukan perawatan maupun peremajaan kembali.

Menurutnya beberapa waktu lalu, Anggota DPR RI Cen Sui Lan juga sempat meninjau untuk kelanjutan pembangunan pasar tersebut, karena dinilai sudah sangat layak dibangun guna memberi kenyamanan dan keamanan bagi pedagang dan pengunjung pasar.

Ia mengakui kekuatan APBD Kota Tanjungpinang tidak mampu untuk membangun pasar tersebut, maka itu pihaknya berinisiatif meminta anggaran dari pusat.

“Kami akan kembali bertemu dengan Kementerian Perdagangan untuk membicarakan kondisi terkini dan kabar robohnya pasar KUD,” ujar Rahma.

Pasar yang berdiri di atas pelantar KUD itu roboh sekitar pukul 09.45 WIB, yang menyebabkan puluhan kendaraan sepeda motor jatuh ke laut.

Selain itu, terdapat sejumlah korban luka-luka terkena reruntuhan bangunan, di antaranya ada seorang wanita hamil tujuh bulan, dan seorang anak usia 5 tahun mengalami patah tulang pada jari kelingking dan jari manis. Saat ini kondisi korban stabil dan sudah diberikan penanganan di RSUD Tanjungpinang.

Akhir pekan lalu, Direktur BUMN Tanjungpinang, Fahmi, mengaku sudah mengingatkan para pedagang untuk tidak berjualan di Pasar Ikan KUD Tanjungpinang setelah peristiwa pertama sebagian bangunan runtuh. Namun, pedagang tetap berjualan di lokasi itu karena tidak ada pilihan lain.

Relokasi di Pasar Mini Bestari di dekat Pasar Ikan KUD Tanjungpinang tidak berhasil lantaran lapak yang tersedia masih harus diperbaiki.

Pedagang tidak keberatan pindah ke Pasar Mini Bestari, namun lapak tempat mereka berjualan belum selesai diperbaiki.

“Ada sekitar 100 meja permanen yang tersedia di Pasar Ikan KUD Tanjungpinang. Pedagang sudah diingatkan untuk tidak berjualan sementara waktu,” katanya.

Ia menegaskan BUMD Tanjungpinang tidak memiliki kapasitas untuk mengurusi persoalan bangunan pasar. BUMD Tanjungpinang mengelola meja dan lapak yang tersedia di pasar.

Pasar Ikan KUD Tanjungpinang sudah ada sejak Kepulauan Riau masih berstatus sebagai kabupaten, yang berada dalam wilayah administrasi Provinsi Riau. Usia pasar itu sekitar 25 tahun.

“Kami hanya mengelola dari aspek bisnis,” ucapnya.

Penulis: Candra Gunawan/M Haidir

BAGIKAN