Kepala BP Batam dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Pengembangan Industri Hijau

Kawasan industri hijau batam
Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra bersama Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapore, Gan Siao Huang (kiri), usai membahas kelanjutan kerja sama pengembangan kawasan industri berkelanjutan di Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Rabu (29/10/2025). FOTO: BP Batam

BATAM (gokepri) – Upaya mempercepat pembangunan kawasan industri berkelanjutan di Batam kembali dibahas antara BP Batam dan pemerintah Singapura. Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, bertemu Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapore, Gan Siao Huang, di Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Rabu, 29 Oktober 2025.

Pertemuan itu membahas tindak lanjut proyek Sustainable Industrial Zone (SIZ) yang akan dikembangkan di kawasan Batam, Rempang, dan Galang. “Singapura antusias untuk merealisasikan kerja sama ini dan mendukung percepatan kebijakan Presiden,” kata Amsakar.

Kedua pihak sepakat proyek kawasan industri hijau bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Batam dan menciptakan ekosistem pembangunan yang produktif dan ramah lingkungan. BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pemangku kepentingan lain untuk mempercepat langkah konkret di lapangan.

Pertemuan di Singapura dihadiri juga oleh Deputi Kebijakan Strategis dan Perizinan BP Batam, Sudirman Saad, Deputi Pelayanan Umum, Ariastuty Sirait, dan Direktur Utama PLN Batam, Kwin Fo. Mereka membahas kesiapan infrastruktur energi untuk mendukung kawasan industri rendah emisi tersebut.

Kawasan industri hijau batam
Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra bersama Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapore, Gan Siao Huang (kiri), usai membahas kelanjutan kerja sama pengembangan kawasan industri berkelanjutan di Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Rabu (29/10/2025). FOTO: BP Batam

Proyek industri berkelanjutan di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) merupakan bagian dari rencana strategis nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menargetkan kawasan ini menjadi pusat investasi energi baru dan terbarukan yang bisa memasok kebutuhan industri domestik maupun ekspor ke Singapura.

Pada Juni 2025 lalu, Kementerian ESDM RI menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Singapura mengenai pembangunan kawasan industri berkelanjutan. BP Batam juga menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Rempang Energi Sentosa, PT Mustika Elok Graha (MEG), Keppel Energy, dan PT Karya Mineral Sentosa di Osaka, awal Oktober 2025.

Kawasan industri berkelanjutan telah masuk dalam rencana strategis BP Batam 2025–2029. Melalui proyek ini, pemerintah berharap Batam menjadi kawasan berdaya saing tinggi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. INFO

Baca Juga: Zona Industri Hijau di Kepri Janjikan Ratusan Ribu Lapangan Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait