JAKARTA (gokepri) – Istighfar merupakan amalan ringan, namun punya manfaat yang sangat besar sebagai bentuk permohonan ampun dan penyempurnaan taubat.
Istighfar sebuah bacaan yang diperuntukkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Dengan “Astaghfirullah”, seorang hamba mengakui kekhilafannya dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi.
Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang senantiasa memohon ampunan kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.
Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa waktu utama dan penuh keberkahan yang dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut buku Cinta Istighfar karya Hani Sa’ad Ghunaim, Istighfar dapat dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari. Meski begitu, terdapat beberapa waktu istimewa yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, di antaranya: saat akan memasuki masjid; diantara dua sujud dalam sholat; setelah menunaikan sholat fardhu; sesudah menghadiri majelis atau pertemuan; selama menjalankan ibadah haji; di waktu antara adzan dan iqamah; setelah menyelesaikan perkara atau keputusan penting; diantara waktu dzuhur dan ashar pada hari Rabu; pada hari Jumat; ketika mendengar panggilan jihad atau sholat; saat terbangun di malam hari; setelah menunaikan tugas atau menyelesaikan amanah; pada waktu sahur menjelang subuh.
Bacaan Istighfar
Berdasarkan penjelasan dalam buku The Secret of Istigfar karya Ahmad E. Joemadi, terdapat beragam bacaan istighfar yang bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi. Berikut ini adalah beberapa contoh lafaz istighfar yang dianjurkan untuk diamalkan.
Pertama, Istighfar versi pertama
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
“Astaghfirullah”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”
Kedua, Istighfar versi kedua
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
“Astaghfirullahal ‘adhiim”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.”
Ketiga, Istighfar versi ketiga
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Subhaanallahi wabihamdih astaghfirullah wa atuubu ilaih”
Artinya: “Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”
Keempat, Istighfar versi keempat
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Astaghfirullah alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Kelima, Sayyidul istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha semampuku untuk selalu berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari akibat buruk perbuatanku, Aku akui nikmat-Mu atas diriku dan aku juga mengakui betapa besarnya kesalahanku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
Mengutip buku The Secret of Istighfar: Rahasia Dikejar-kejar Rezeki dengan Keajaiban 100 Kali Istighfar karya Ahmad E. Joemadi, terdapat sejumlah keutamaan dari rutin membaca istighfar sebanyak 100 kali.
1. Menghapus Dosa
Sebagai makhluk yang tak lepas dari kesalahan, manusia senantiasa membutuhkan ampunan dari Allah. Istighfar menjadi salah satu sarana yang Allah berikan untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
Dengan memperbanyak istighfar, dosa-dosa akan diampuni dan segala keburukan dalam diri seseorang akan Allah tutupi.
2. Menjauhkan dari Neraka
Sering mengucapkan istighfar dapat menjadi pelindung bagi manusia dari siksa api neraka. Bahkan, Allah SWT memberikan janji bahwa orang-orang yang senantiasa beristighfar secara rutin akan dimasukkan ke dalam surga.
“Hudzaifah berkata: Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku. Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda: Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim)
3. Membuka Jalan ke Surga
Seorang hamba yang beristighfar dengan penuh kesadaran atas dosa yang telah diperbuat akan mendapatkan ganjaran berupa surga. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 135-136, yang artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun (istighfar) terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”
4. Menangkan Hati
Membaca istighfar dapat memberikan ketenangan dalam hati seorang hamba. Allah akan menghapus segala kesedihan yang timbul akibat dosa-dosa yang telah dilakukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah menyampaikan firman-Nya:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang berbuat baik. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
5. Melancarkan Rezeki
Mengucapkan istighfar sebanyak 100 kali dapat menjadi wasilah untuk memperlancar rezeki. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kesedihan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan ath-Thabarani)
(sumber: detik.com)