Ibu Menyusui Boleh Puasa, Ini Syaratnya

Ibu menyusui boleh puasa
Ilustrasi.

JAKARTA (gokepri) – Ibu menyusui boleh puasa asalkan sehat dan cairan tubuh terpenuhi. Konsultasi dokter penting, terutama untuk bayi di bawah 6 bulan.

Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, mengatakan ibu menyusui tetap dapat berpuasa asalkan dalam kondisi yang sehat dan cairan tubuhnya dapat terpenuhi dengan baik.

“Berpuasa saat menyusui bisa dilakukan dengan aman jika ibu dan bayi dalam kondisi sehat,” kata Ngabila kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Ngabila menekankan sangat penting bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan dan berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter sebelum berpuasa. Terlebih jika bayi masih di bawah enam bulan dan sedang diberikan ASI eksklusif. Namun, jika bayi sudah mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan menyusu lebih jarang, maka puasa lebih mudah untuk dijalankan.

Apabila sudah dinyatakan boleh berpuasa, ibu sebaiknya rajin memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tetap terhidrasi. Minum setidaknya 2-3 liter air per hari. “Minumnya bisa dibagi saat berbuka puasa, sebelum tidur dan saat sahur ya,” kata Ngabila.

Ia menyarankan ibu menyusui memperbanyak minum air putih dan menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh, soda karena bisa menyebabkan dehidrasi. Hal lain yang perlu diperhatikan yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Ia menyebut ketika sahur, ibu menyusui dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat kompleks melalui nasi merah, oatmeal, atau roti gandum sebagai pengganti nasi agar energi bertahan lebih lama. Ngabila menekankan amat penting untuk mengonsumsi protein untuk produksi ASI.

Protein bisa didapat dari telur, ayam, ikan, tahu, dan tempe. Kemudian, kebutuhan lemak dapat diperoleh dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, serta memakan buah dan sayur untuk serat dan vitamin.

Ketika berbuka puasa, Ngabila mengingatkan agar ibu memulai dengan meminum air putih dan memakan beberapa biji kurma agar energi dapat kembali dengan cepat. Hindari makanan berlemak tinggi dan terlalu manis agar tidak mudah lemas setelah berpuasa.

Terkait dengan produksi ASI, Ngabila menjelaskan ibu perlu memperhatikan apakah bayi tetap kenyang dan produksi ASI tidak menurun. Jika bayi terlihat rewel atau ASI berkurang, ia menganjurkan ibu untuk segera mempertimbangkan untuk berbuka.

Ibu juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup, dengan cara mengurangi aktivitas berat dan gunakan waktu istirahat sebaik mungkin. Jika merasa lemas, pusing, atau produksi ASI menurun drastis, tidak ada salahnya membatalkan puasa demi kesehatan ibu dan bayi. “Kalau merasa ragu atau ingin kepastian lebih, bisa konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa,” ujarnya lagi. ANTARA

Baca Juga: 7 Persiapan Penting Sebelum Ramadan Agar Puasa Lebih Lancar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait