Batam (gokepri.com) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menghadiri peresmian Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Kabil, Sabtu 20 April 2024 di Kabil, Kota Batam.
Dalam kesempatan itu Ansar menjadi salah satu saksi penandatanganan prasasti peresmian gereja. Ia juga berjanji akan memberikan bantuan berupa genset.
Pemberkatan peresmian gereja dipimpin langsung oleh Monsinyur Adrianus Sunarko sebagai Uskup Keuskupan Pangkalpinang dan dimeriahkan juga dengan tarian dan nyanyian serta penampilan tarian persembahan.
Baca Juga: Polres Karimun Terjunkan 157 Personel Amankan 29 Gereja Saat Paskah
Ansar mengucapkan selamat kepada umat paroki atas Peresmian Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi.
“Semoga dengan adanya Gereja ini sebagai pemantik semangat kebersamaan kepada kita semua, serta makin meningkatkan nilai-nilai persaudaraan dan keharmonisan bagi kita semua umat beragama sehingga menjadikan Kepri yang lebih maju lagi,” kata Ansar.
Dalam sambutannya, Ansar mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri terus memberikan perhatian pada penguatan keagamaan sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara melalui program lintas agama.
Dengan demikian moderasi dan toleransi beragama di Kepri tetap terjaga dan terawat. Ia juga menegaskan di Kepri tidak ada masyarakat kelas 1 atau kelas 2.
“Semua adalah masyarakat Kepri yang setara secara hak dan kewajiban dan berpayung Budaya Melayu, sehingga tidak pernah ada terjadi konflik Horizontal di Provinsi Kepri dan itu adalah modal utama kita dalam membangun Provinsi Kepri yang lebih maju dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Ia pun berpesan agar forum komunikasi umat beragama melakukan kolaborasi sehingga terjadi penguatan dalam membangun Kepri. Ansar juga mengatakan pemerinta provinsi juga memberikan hibah untuk semua rumah ibadah, termasuk di antaranya gereja.
“Sehingga menjadikan Kepri menjadi Provinsi nomor 2 sebagai Provinsi dengan toleransi tertinggi di Indonesia dari 38 Provinsi, dan merupakan yang tertinggi di Sumatera” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kepri juga terus memberikan bantuan dana insentif untuk Tim Pembinaan dan Pengawasan Keagamaan baik kepada guru agama non formal, penyuluh Non ASN hingga pemuka agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
***