Batam (gokepri.com)- Bertambahnya dua lagi pasien Covid-19 di Batam, cukup membuat kaget. Pasalnya, selama sepekan terakhir, di Batam justru terjadi perlambatan kasus Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, yang juga Walikota Batam, Muhammad Rudi membenarkan terjadi penambahan dua pasien baru Covid-19 di Batam, per hari ini, Senin (4/5/2020).
Dijelaskan Rudi, pasien nomor 31 itu adalah perempuan berinisial GM (36 tahun). Dia adalah guru, beralamat di kawasan Perumahan Batam Centre, Kecamatan Batam Kota.
Dia merupakan kasus baru nomor 31 yang ditengarai close contact dengan kasus terkonfirmasi positif nomor 18, temannya sendiri yang kini sudah sembuh.
Yang bersangkutan menyatakan pernah mendampingi temannya tersebut pada saat dirawat di salah satu RS swasta di Kawasan Batam Centre pada 20-22 Maret 2020.
Dia tidak pernah contact fisik lagi kecuali hanya melalui telepon seluler. Sesuai dengan hasil tracing terhadap kasus nomor 18 kepada yang bersangkutan dilakukan RDT yang pertama pada 17 April 2020 dengan hasil reaktif.
Kemudian pada 27 April 2020 dilakukan kembali RDT dengan hasil juga reaktif. Selanjutnya pada 30 April 2020 dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada 3 Mei 2020 dengan terkonfirmasi positif.
Sejauh ini kondisi yang bersangkutan cukup stabil dan tidak pernah merasakan adanya gangguan
kesehatan yang berarti, serta sedang proses persiapan untuk dilakukan perawatan isolasi di RSUD Embung Fatimah.
Selanjutnya pasien nomor 32, laki-laki berinisial SAA (56 tahun). Rudi menjelaskan, dia adalah jamaah tabligh, WNA asal India. Alamat sementara di salah satu masjid di Kawasan Sei Harapan, Sekupang.
Dia tiba di Batam melalui Pelabuhan Batam Centre pada 2 Maret 2020 menggunakan kapal laut dari Singapura. Selanjutnya tinggal dan menetap bersama jamaah tabligh lainnya di masjid tempat dia tinggal sekarang.
Kemudian pada 12 April 2020 yang bersangkutan dirawat di salah satu RS swasta di kawasan Lubuk Baja, dengan keluhan gangguan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula yang dideritanya.
Setelah dilakukan tindakan debridement dan perawatan diperbolehkan pulang pada 15 April 2020, namun sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan RDT dengan hasil non reaktif.
Kemudian pada 29 April 2020 yang bersangkutan dibawa ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya yang lemah, karena sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan bahkan obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat sebelumnya pun tidak diminum.
Hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol selanjutnya yang bersangkutan dirawat di bangsal biasa untuk pasien penyakit dalam dan dilakukan RDT dengan hasil reaktif.
Berdasarkan hasil RDT tersebut pada keesokan harinya,30 April 2020 yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada 3 Mei 2020 dengan terkonfirmasi positif. (hbl)