Enam Perusahaan Baru di Batam Diresmikan, Investasi Capai Rp12 Triliun

Airlangga resmikan perusahaan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat peresmian enam perusahaan baru di Batam, Senin 5 Juni 2023. Foto: Kemenko Perekonomian

Batam (gokepri) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan enam perusahaan baru di Batam, Senin 5 Juni 2023. Perusahaan itu bergerak di sektor usaha energi baru terbarukan (EBT).

Total investasi dari enam perusahaan ini mencapai USD800 juta atau setara dengan Rp12 triliun dan menyerap 13 ribu tenaga kerja. Perusahaan itu berada di Wiraraja Industrial Park, Kabil.

Perusahaan-perusahaan EBT tersebut yakni PT Jaya Electrical Energy, PT Marubeni Global Indonesia, PT Wiraraja Yunan International, PT Apollo Solar Indonesia, PT Alpha Solar dan PT Tynergi Technology Indonesia.

Keenam perusahaan tersebut bergerak di bidang usaha manufaktur solar modul, pembangkit transmisi, dan pendistribusian solar energi. Selain juga manufaktur semikonduktor dan turunannya, manufaktur stretch film dan manufaktur solar cell, serta industri mesin pendingin.

“Proses investasi enam perusahaan itu relatif cepat karena mulai dari pencanangan hingga peresmian hanya memakan waktu sekitar 1,5 tahun. Jadi ini termasuk fast track,” ujar Airlangga, Senin 5 Juni 2023.

Airlangga menambahkan peresmian kali ini tidak lepas dari kemudahan perizinan investasi di Batam, dimana juga ditambah dengan kemudahan birokrasi dalam hal pelayanan, sehingga memudahkan investasi masuk. “Kondisi ini harus terus dijaga, agar investasi bisa terus masuk ke Kepri, sehingga akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri,” jelasnya.

Hal tersebut, menurut dia, memasukkan Indonesia ke dalam rantai suplai energi dunia dalam membangun rantai suplai industri panel surya. Mulai dari pembuatan fotovoltaik, hingga pembangunan pembangkit energi berbasis panel surya. “Hal ini juga dapat mendorong ekosistem industri baterai,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Menko Airlangga menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menjadi salah satu negara anggota G20 yang paling sukses dalam pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mampu mencapai 5,03% (yoy). “Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Indonesia telah mampu mengatasi dampak pandemi dengan baik,” kata Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga juga berharap agar Kepulauan Riau ikut mengalami kebangkitan ekonomi dengan menargetkan pertumbuhan yang lebih baik. Salah satunya di sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau ditargetkan meningkat dari 800 ribu orang tahun lalu menjadi 2,9 juta orang pada tahun ini.

Dalam upaya mengatasi inflasi, Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat inflasi dari 4,33% (yoy) menjadi 4% (yoy) pada bulan Mei lalu. Dengan target inflasi tahun ini sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3% dengan toleransi plus minus 1 persen, bisa dikatakan telah tercapai.

“Sementara negara-negara lain masih berjuang melawan inflasi, Indonesia justru berhasil mengendalikan inflasi dengan baik,” ujar Menko Airlangga.

Dari sisi perdagangan, Indonesia juga telah mencatatkan surplus selama 36 bulan berturut-turut. Pada bulan April lalu, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD3.94 miliar. Meski demikian, terjadi penurunan pada Purchase Managers Index (PMI) saat ini menjadi 50,3 yang diakibatkan ketidakpastian perekonomian global.

Sementara itu, Wiraraja Industrial Park sendiri telah mampu meraup investasi senilai USD800 juta atau sekitar Rp12 triliun, dengan menciptakan lapangan kerja untuk sekitar 13.000 orang. “Di samping itu, saat ini sedang dilakukan hilirisasi pasir silica di area industri ini, yang membutuhkan energi yang besar, perlindungan lingkungan yang baik, serta pasar yang baik,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan tersebut. Pembangunan PLTS ini telah diberikan fasilitas sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Selain itu, Indonesia juga sedang dalam pembicaraan dengan pihak Singapura untuk penggunaan dan ekspor energi ini ke Singapura. Hal ini diharapkan menjadi perubahan penting dalam sektor energi di Batam, terutama setelah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus di Nongsa,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena Indonesia mampu bertahan dalam pertumbuhan ekonomi yang kuat. Juga disebutkan bahwa ekspor dari kawasan industri Indonesia telah menjadi contoh yang baik dan memberikan kepercayaan bahwa rantai pasokan (supply chain) dari Indonesia dapat diandalkan setelah masa pandemi Covid-19. “Banyak negara kini melihat potensi Indonesia sebagai mitra yang handal dalam rantai pasokan,” jelas Menko Airlangga.

Di akhir sambutan, Menko Airlangga menyebutkan bahwa ini adalah momen emas bagi Indonesia untuk merebut peran penting dalam rantai pasokan global. Indonesia telah menonjol di forum G20 dengan SDM yang berkompeten dan pekerja keras. Selain itu, sektor energi Indonesia juga dianggap berbiaya relatif rendah dan terkendali, terutama dalam penggunaan gas. Kini, yang diharapkan adalah peran regulator dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menciptakan iklim yang sehat bagi industri sehingga mereka dapat beroperasi dengan baik.

Presiden Direktur Wiraraja Grup, Ahmad Ma’ruf Maulana mengapresiasi kehadiran Airlangga, yang terus menggerakkan perekonomian nasional dengan terobosan ekonominya.

Makruf kemudian melanjutkan sebagian besar perusahaan yang diresmikan, berasal dari berbagai negara baik Amerika, China, Singapura hingga perusahan dari dalam negeri sendiri yakni Indonesia.

Sebagian perusahaan ini sendiri bergerak pada bidang pemurnian silicon hingga industri plastik. “Dan bersyukurnya, sebagian perusahaan ini telah beroperasi dan produksinya sendiri, telah di ekspor ke luar negeri. Peresmian kali ini adalah wujud nyata pertumbuhan ekonomi di Kepri terus tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.

Baca Juga: Airlangga Ajak Dubes AS dan Kanada Tinjau Perusahaan Strategis di Batam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait