Batam (gokepri) – Satu unit alat berat jenis crane Kato terguling di depan proyek revitalisasi Masjid Agung Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Rabu (21/2/2024).
Meski demikian, PT Adhi Karya selaku kontraktor memastikan pengerjaan masjid tetap berlanjut.
Staf Pelaksana Proyek Masjid Agung Batam Didit Ari Setyawan menjelaskan, crane tersebut terguling karena hilang kendali saat menaikkan besi ke lokasi proyek. Diduga terdapat masalah pada alat pengayun (swing) alat berat tersebut.
“Swing sedikit bermasalah. Masalah tonase masih aman,” kata Didit.
Baca Juga: Masjid Agung Batam: Revitalisasi Sudah 60 Persen, Rampung 2024
Didit menegaskan, crane tersebut tidak mengangkut material melebihi tonase. Kapasitas angkut crane mencapai 20 ton, sedangkan material yang diangkut dalam satu kali pengoperasian hanya dua ton.
“Sebelum terjungkal, crane sudah menaikkan material sebanyak tiga kali atau enam ton. Jadi kalau ada masalah soal tonase, harusnya dari awal tadi. Ini kejadian di tengah pengerjaan. Jadi itu masalah pada swing saja,” ujarnya.
Saat kejadian, crane sedang mengangkut material bangunan berupa besi. Namun di tengah operasional, alat berat tersebut mengalami kendala sehingga besi gagal naik dan kembali ke tempat awal.
“Diduga kelebihan beban. Makanya tumbang. Alat berat masih menyala, dan terlihat BBM juga mulai tercecer dari alat berat,” kata seorang saksi mata.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, baik sopir crane maupun pekerja yang ada di sekitar proyek. Pekerjaan pembangunan masjid pun masih terus berlanjut.
“Material sebelumnya sudah ada di atas proyek. Jadi pekerja tetap melanjutkan pekerjaan, meskipun ada kendala sekarang di bawah. Tadi kan sudah naik tiga kali angkut. Sekarang lagi dikerjakan pekerja,” kata Didit.
Sumber: ANTARA