Berinteraksi dengan Warga Singapura, 15 Warga Batam Dikarantina

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep.

Batam (gokepri.com) – Sebanyak 15 warga Batam dikarantina selama 14 hari akibat berinteraksi dengan empat warga negara asing (WNA) asal Singapura yang dinyatakan positif virus corona oleh Pemerintah Singapura. Mereka dikarantina untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jika akhirnya ke-15 warga Batam ini ternyata positif.

“Alhamdulillah, kondisinya saat ini sehat semua,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep di Batam, Senin (2/3/2020).

Bacaan Lainnya

Tjetjep menjelaskan, pemerintah daerah akan menelusuri orang-orang yang pernah berhubungan dengan dua pasien positif terjangkit virus Corona di Singapura. Termasuk puluhan penumpang kapal yang menjadi akses pasien menuju dan pulang ke Singapura.

“Jumlah penumpang feri itu ada 108 orang. Di antaranya 26 WNI, 82 WNA, sedang kami telusuri,” jelasnya.

saat ini dari 15 orang tersebut masing-masing dirawat di dua lokasi berbeda. Sopir WNA asal Singapura yang positif corona dikarantina di rumahnya. Sementara untuk pembantu atau pekerja rumah tangga sekaligus tukang ojek WNA Singapura tersebut ditempatkan di sebuah lokasi yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Kepri.

“Tempatnya kami rahasiakan untuk menghindari kecemasan warga. Yang jelas, proses karantina sesuai standar WHO (kesehatan dunia),” kata Tjetjep.

Sementara itu Singapura mengungkap enam kasus virus corona (Covid-19) baru sejak 29 Februari lalu hingga Minggu (1/3) kemarin. Tiga dari enam pasien diketahui memiliki riwayat melakukan perjalanan ke Batam.

Kementerian Kesehatan Singapura menuturkan pasien pertama atau dalam situs resminya disebut kasus 103 merupakan seorang perempuan berusia 37 tahun. Warga Singapura yang dinyatakan positif corona pada Minggu kemarin itu dilaporkan tidak memiliki riwayat perjalanan dari China atau pun Korea Selatan.

“Tetapi dia dilaporkan pernah ke Batam pada 21-23 Februari lalu,” bunyi pernyataan Kemenkes Singapura melalui situs resminya.

Perempuan tersebut kini tengah dikarantina di Pusat Penyakit Menular Nasional (NCID). Perempuan itu juga memiliki hubungan keluarga dengan dua orang lainnya yang lebih dulu didiagnosa positif corona yakni kasus 93 dan 101.

Sebelum dikarantina di fasilitas kesehatan, perempuan yang bekerja di Asia Asset Recovery Pte Ltd itu dikabarkan telah mengisolasi diri sendiri di rumahnya pada 26 Februari. Ia sempat melaporkan memiliki gejala Covid-19 dan mencari pertolongan medis pada 25 Februari.

Pasien kedua atau kasus 104 merupakan perempuan asal Myanmar berusia 25 tahun. Ia dilaporkan tidak memiliki riwayat perjalanan ke China atau Korea Selatan namun tercatat pernah pergi ke Batam pada 21-23 Februari.

Perempuan Myanmar ini merupakan asisten rumah tangga pasien 103. Serupa dengan sang majikan, ia kini tengah dikarantina di NCID.

Pada Sabtu (29/3), Singapura juga mengonfirmasi dua kasus baru corona, salah satunya yakni pasien 101 dikabarkan memiliki riwayat perjalanan ke Batam.

Pasien tersebut dilaporkan seorang pria berusia 61 tahun. Ia juga dilaporkan tidak memiliki riwayat perjalanan ke China dan Korea Selatan, namun pernah pergi ke Batam pada 21-23 Februari.

Saat ini, pria Singapura itu tengah diisolasi di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong (NTFGH). Dia memiliki hubungan keluarga dengan pasien 103. (wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *