Batam Harus Jaga Stabilitas Harga Hingga Ramadan

Batam (gokepri.com) – Stabilitas harga bahan pokok di Batam, seperti bawang putih, perlu terus dijaga. Terutama untuk mengantisipasi kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadan dan Lebaran. Ini mengingat Batam merupakan daerah bebas barang masuk dari luar Batam tanpa melalui proses Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Saat ini harga bawang putih di Batam masih cenderung stabil. Dari peninjauan yang dilakukan Komisi IV DPR RI di Pasar Induk Jodoh, dipastikan tidak adanya gejolak harga.

“Di media kan ada gejolak, ada bilang harga bawang putih segini, bawang merah segini, cabai segini. Sebagian besar bawang putih di sini (Batam) kan tidak melalui RIPH, beda dengan di luar kawasan Batam, misalnya di Jawa itu kan harus melewati RIPH yang ketat,” kata Ketua Komisi IV DPR Sudin usai memimpin Tim Kunspek Komisi IV DPR RI meninjau Pasar Induk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2020).

Sudin menyimpulkan dari peninjauan lapangan terkait harga bawang putih di Batam, tidak mengalami kenaikan alias stabil di harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp 32.000. “Iya harga pasar tadi yang kalau kita lihat secara kasat mata kan cukup stabil tidak ada kenaikan, karena HET bawang putih itu kan Rp 32.000, berarti sudah sesuai dengan HET,” paparnya.

Senada dengan Sudin, Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menilai secara umum harga bawang putih di Batam relatif stabil. Ia berharap stabilnya harga bawang putih saat ini berlaku pula beberapa bulan mendatang (menjelang Puasa Ramadhan dan Lebaran), di mana saat itu kebutuhan masyarakat akan sembako semakin meningkat. Ia ingin pengawasan terus dilakukan guna mengendalikan harga dan mengamankan stok kebutuhan masyarakat.

“Kita kan gak tahu, apalagi menghadapi hari-hari bulan Ramadhan kemudian lebaran. Saya pikir memang pemerintah perlu melakukan pengawasan pencermatan untuk pengendalian harga dan stok, dan juga harus bisa mengatasi adanya faktor-faktor yang non ekonomi. Faktor non ekonomi ini adalah faktor psikologi terhadap hari-hari besar kemudian juga faktor adanya orang bermain di pasar itu,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Kepulauan Riau Mindo Sianipar, Ono Surono, Vita Ervina, I Made Urip (F-PDI Perjuangan), Salim Fakhry, Firman Soebagyo, Alien Mus (F-Gorkar), Darori Wonodipuro, Azikin Solthan (F-Gerindra), Fauzi H. Amro, Charles Meikyansyah (F-Nasdem), Edward Tannur (F-PKB), Andi Akmal Pasluddin, Slamet Aryadi (F-PKS).