BATAM (gokepri) — Batam berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga Minggu 12 Januari 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Hujan dengan intensitas ringan hingga deras mengguyur Batam terus-menerus sejak Jumat pagi, 10 Januari 2025, hingga Sabtu sore, 11 Januari 2025. Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam, Riza Juniarti, menjelaskan, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh kondisi hidrometeorologi, yang mencakup hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor.
Wilayah yang diprediksi terdampak meliputi Kota Batam, Tanjungpinang, serta Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas.
“Perkembangan dinamika atmosfer Kepri menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari mendatang. Intensitas hujan relatif meningkat dan berlangsung berkelanjutan sejak kemarin pagi,” jelas Riza, Sabtu, 11 Januari 2025.
Riza melanjutkan, kondisi hidrometeorologi ini dipengaruhi oleh aliran udara basah dan dingin dari Asia (cold surge) menuju Indonesia, serta pola siklonik di Kalimantan yang menyebabkan terbentuknya belokan angin (shearline) di Kepri.
Kondisi ini memperlambat massa udara dan memicu pertumbuhan awan hujan di Kepri dan sekitarnya. “Gangguan Gelombang Rossby Ekuator yang aktif di Kepri juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan,” imbuhnya.
BMKG mengimbau pengendara kendaraan bermotor untuk waspada terhadap jarak pandang terbatas, jalan licin, dan potensi dampak angin kencang. Selain itu, BMKG juga memantau gelombang laut di perairan sekitar Batam dengan ketinggian 0,5–2 meter.
Imbauan khusus ditujukan bagi masyarakat dan pelaku pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang laut yang berpotensi mencapai 2 meter di perairan Bintan, 3,5 meter di perairan Anambas, dan 4 meter di perairan Natuna.
“Di Batam, suhu udara berkisar 25–28 derajat Celsius, dengan arah angin dari utara dan kecepatan 11–21 km/jam. Gelombang yang lebih tinggi diperkirakan terjadi di perairan Kepri lainnya,” kata Riza. KOMPAS.COM
Baca Juga:
Longsor di Sakura Permai dan Sukajadi, Damkar Batam Turun Tangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News