Terjebak Judi Online di Kamboja, PMI Tanjungpinang Akhirnya Diselamatkan

PMI Disekap Kamboja
Dessi, ibu dari Agung Hariyadi menunjukkan rekaman video anaknya yang diduga jadi korban perdagangan orang di Kamboja, Sabtu (28/12/2024). (ANTARA/Ogen)

TANJUNGPINANG (gokepri) — Nasib malang menimpa Agung Haryadi, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tanjungpinang. Ia diselamatkan Kepolisian Kamboja setelah disekap dan dipaksa bekerja sebagai operator judi daring di negara tersebut.

Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau (Kepri), Iman Riyadi, membenarkan penjemputan Agung oleh Kepolisian Kamboja. “Iya (benar), kami masih memperbarui informasi ke pusat dengan Kementerian Luar Negeri, bahwa korban (Agung) sudah diamankan oleh Polisi Kamboja,” kata Imam, Rabu 15 Januari 2025.

Imam menjelaskan, berdasarkan koordinasi BP3MI Kepri dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Agung saat ini berada di Phnom Penh, Kamboja. Kasus ini bermula ketika Agung memviralkan video yang mengaku disekap oleh perusahaan tempatnya bekerja sebagai operator judi daring di Poipet, Kamboja. Setelah itu, Agung melarikan diri ke Phnom Penh.

Agung diketahui melapor ke hotline perlindungan WNI pada 26 Desember 2024. Namun, ia baru merespons dan memberikan informasi lengkap pada 6 Januari 2025. Pada 7 Januari, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh mengirim nota verbal (NV) terkait penjemputan, yang mengindikasikan Agung bekerja di perusahaan scam di Phnom Penh.

“Tanggal 13 Januari 2025 dijemput oleh Kepolisian Kamboja dan info dari kepolisian, yang bersangkutan tidak ingin pulang ke Indonesia, mau tetap kerja di Kamboja,” kata Imam.

Meski demikian, KBRI Phnom Penh tetap akan mendeportasi Agung untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Karena telah ada laporan dari keluarga dan dirinya juga bekerja di perusahaan scam online,” ujar Imam.

Sebelumnya, video Agung viral di media sosial. Ia meminta pertolongan untuk dipulangkan ke Indonesia karena ditipu bekerja sebagai operator judi daring dan disekap oleh perusahaan di Kamboja.

Agung ditawari pekerjaan di Malaysia oleh seseorang atau agensi yang dikenal melalui media sosial, dengan iming-iming gaji puluhan juta rupiah per bulan. Ia berangkat ke Malaysia dengan maksud bekerja di perkebunan sawit. Namun, ia justru diterbangkan ke Kamboja.

Menurut Dessi, ibunda Agung, anaknya telah ditipu dan bahkan sempat disekap di sebuah rumah di Kota Poipet oleh orang tak dikenal. Selama penyekapan, Agung hanya diberi sebotol air mineral tanpa makanan. Ponsel yang ia gunakan untuk menghubungi ibunya juga sempat ditahan. ANTARA

Baca Juga:
Janji Gaji Tinggi Berujung Petaka, Warga Tanjungpinang Korban TPPO di Kamboja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait