Teller Bank Riau Kepri Bobol Uang Nasabah Rp1,3 Miliar

Bank Riau Kepri
Bank Riau Kepri

Riau (gokepri.com) – Dua mantan pegawai Bank Riau Kepri NH dan AS menjadi tersangka pembobolan rekening nasabah sebesar Rp1,3 miliar. Keduanya ditangkap aparat Polda Riau di rumahnya di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyebut kasus ini terungkap setelah adanya laporan nasabah. Tiga nasabah Bank Riau Kepri melaporkan tabungan mereka hilang. Padahal ketiga nasabah tidak pernah melakukan penarikan uang di rekening.

“Ketiga nasabah yang tabungannya hilang adalah RS, HN dan HI. Mereka menabung di bank pelat merah, total kerugian Rp1,3 miliar,” kata Sunarto di Polda Riau, Selasa (30/3/2021).

Tabungan hilang ini diketahui setelah seorang nasabah berencana mengambil tabungan yang disiapkan untuk hari tua. Namun, saat dicek, dana tersisa Rp9 juta.

“Nasabah RS mau ambil tabungan hari tua di bank ini. Ternyata setelah dicek, sisanya hanya Rp9,7 juta, nasabah ini kaget sebab uang tidak pernah diambil,”ujarnya.

Uang yang hilang misterius ditabung sejak 2005. Tidak terima, RS melaporkan ke Polda Riau atas hilangnya uang tabungan tersebut. “Penyidik mulai ditelusuri dan ternyata ada korban lain, HN dan HI. Ditotalkan semuanya Rp1,3 miliar,” katanya.

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap NH sebagai teller. Polisi juga memeriksa AS yang merupakan Pimpinan Seksi Pelayanan Bank Riau Kepri cabang Rohul.

“Hasil penyelidikan kami temukan adanya pencurian dana. Artinya, dana nasabah ini dicuri melalui sistem oleh NH dan AS dari bank tempat dia bekerja,” kata Kasubdit II Dit Reskrimsus Polda Riau Kompol Teddy Ardian.

Teddy mengatakan keduanya diduga menarik uang nasabah dengan nilai bervariasi. Nilai terkecil Rp 1,5 juta dan terbesar mencapai Rp96 juta sekali transaksi.

“Uang ini diambil secara bertahap mulai Rp1,5 juta sampai Rp96 juta. Ada yang di atas Rp25 juta, kan seharusnya tanda tangan nasabah, tapi ini dipalsukan pelaku,” kata Teddy.

Polisi juga menyita 135 lembar slip transaksi nasabah RS, 84 slip transaksi HN dan 9 lembar transaksi HI. Dana diduga ditarik pada 2012-2015.

Teddy mengimbau nasabah agar mengecek tiap kali transaksi. Termasuk, katanya, mengecek jumlah tabungan secara rutin.

“Kami imbau nasabah yang menabung di bank untuk cek tabungan secara berkala. Hal Ini terjadi karena nasabah tak pernah mengecek tabungan, artinya ini bisa juga dicegah kalau rutin dicek,” katanya. (wan)

Pos terkait