Dukung Geliat Industri dan Bisnis, PLN Siap Tingkatkan Listrik di Batam

listrik di batam
PLN mengaku siap tingkatkan listrik di Batam untuk mendukung geliat ekonomi dan bisnis. Hal itu diungkapkan dalam Investor and Bussines Forum 2023. Foto: Dok. PLN

BATAM (gokepri.com) – PT PLN mengaku siap tingkatkan listrik Batam dengan memasok kebutuhan listrik untuk mendukung geliat industri dan bisnis di Batam yang ada di jalur perdagangan internasional.

Hal itu diungkapkan dalam Investor and Bussines Forum dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di Kota Batam, Rabu 1 Februari 2023.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam juga mengalami lonjakan signifikan.

Sepanjang tahun 2022, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dari 2,56 juta Megawatt hour (MWh) pada tahun 2021 menjadi 2,94 juta MWh pada tahun 2022.

“Tahun 2022 pertumbuhan konsumsi listrik di Batam luar biasa, kalau tahun 2021 hanya tumbuh 5,01 persen, tahun 2022 ini lebih dari 14 persen. Ini menjadi sinyal pertumbuhan roda ekonomi Batam yang kembali pulih pascapandemi,” ucap Darmawan.

Geliat pertumbuhan ekonomi di Batam juga terlihat dari potensi kebutuhan listrik di Batam melalui pertumbuhan industri.

Darmawan menilai, potensi ini menjadi titik cerah bagi pertumbuhan ekonomi nasional mengingat Batam merupakan wilayah dengan potensi bisnis masa depan. Apalagi, Batam menjadi bagian dari rantai pasok komoditas Internasional.

“Batam ini menjadi salah satu wilayah dengan pelanggan prioritas. Kami berkomitmen akan terus melayani kebutuhan industri di Batam. Melalui PLN Batam, kami akan menyediakan layanan yang super premium untuk mendukung pertumbuhan industri di Batam. Dengan listrik yang andal dan terjangkau, kami yakin PLN Batam dapat menjadi jantung dari pertumbuhan ekonomi di sini,” ujar Darmawan.

Ia memastikan PLN Grup tak hanya memberikan pasokan listrik andal tetapi juga menyuplai kebutuhan listrik melalui sumber energi bersih.

“Batam akan menjadi role model. Dan seantero Indonesia akan menjadikan Batam sebagai best practice dan percontohan,” ujar Darmawan.

Direktur Utama PLN Batam, M Irwansyah Putra memastikan akan memaksimalkan pelayanan kelistrikan melalui inovasi layanan sehingga mampu mendorong perekonomian Batam.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PLN Batam adalah menghadirkan layanan Smart Green Service (SGS).

PLN menjadikan Batam menjadi wilayah pengembangan smart grid dan juga berbasis energi hijau yang terintegrasi. PLN Batam memasok kebutuhan industri dengan membundling layanan listrik grid, layanan green energy dari PLTS atap, smart meter, internet building, digital solution bahkan hingga data center.

“Dengan hadirnya layanan ini kami yakin kebutuhan listrik, khususnya layanan listrik bersih untuk industri dapat kami penuhi,” ujarnya.

Dalam acara Investor and Business Forum, PLN Batam juga melakukan beberapa penandatanganan nota kesepahaman.

Di antaranya kerja sama penyediaan dan pengelolaan tenaga listrik total 1.008 MVA dengan 8 perusahaan, kerja sama penyediaan dan pemasangan PLTS Atap dengan 6 perusahaan.

Kemudian kerja sama pemanfaatan energi baru terbarukan, dan kerja sama dalam rangka mendukung kebutuhan kelistrikan di Kawasan Ekonomi Khusus.

Wali Kota Batam yang diwakili Asisten I Pemerintah Kota Batam, Yusfa Hendri mengapresiasi dukungan PLN dalam memasok kebutuhan listrik di Batam. Ia menilai hadirnya listrik yang andal menjadi salah satu prioritas dalam mengembalikan geliat perekonomian Batam melalui sektor industri.

Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam pada tahun 2021 mampu tumbuh dengan angka 4,75 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri sebesar 3,43 persen dan secara nasional 3,69 persen. Bahkan pada triwulan II tahun 2022 perekonomian Batam tumbuh 5,01 persen.

“Dan kami meyakini di tahun 2022 ini rentang pertumbuhan ekonomi batam itu ada di kisaran 5,5 sampai dengan 6,8 persen. Ini adalah hasil dari kebijakan Pemkot Batam yang tetap menjaga aktivitas industri dan pembangunan daerah saat pandemi,” ucap Yusfa.

Pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari mulai pulihnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batam. Pada tahun 2020, jumlah wisatawan hanya sekitar 2.000 orang, sementara pada tahun 2022 sudah lebih dari 565 ribu.

Jumlah tersebut akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur seperti peningkatan lebar jalan, Bandar Udara Internasional Batam, dan penyediaan transportasi publik seperti Lintas Rel Terpadu (LRT).

“Targetnya nanti bisa mencapai 30, 40 juta orang yang keluar masuk ke batam melalui bandar udara saja. Bisa kita bayangkan kalau nanti trafik sebanyak itu, tentu ini akan memunculkan multiplier effect. Ini akan memunculkan peluang-peluang bisnis yang besar dan ini tentu juga akan membutuhkan listrik yang banyak,” tutur Yusfa.

Baca Juga: PLN Batam Dukung Pertumbuhan Ekonomi Batam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Asrul Rahmawati

Pos terkait